1.
Penyimpangan yang
Bersifat Positif
Penyimpangan yang bersifat positif
merupakan penyimpangan yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial
karena mengandung unsur inovatif, kreatif dan memperkaya alternatif. Penyimpangan
yang demikian biasanya dapat diterima oleh masyarakat karena sesuai dengan
perubahan zaman serta membawa manfaat bagi perkembangan masyarakat. Misalnya,
prilaku hemat adalah prilaku yang tidak wajar pada Abad Pertengahan di Eropa
tetapi prilaku hemat yang dilakukan sekelompok masyarakat menimbulkan kemajuan
ekonomi sehingga timbul sistem ekonomi kapitalis. Begitu juga dengan penemuan
baru yang kontrovensi. Umumnya, sebuah penemuan baru sulit diterima masyarakat
karena masyarakat menganggap penemuan baru itu sebagai sebuah penyimpangan.
Namun, penemuan baru itu seringkali membawa dampak positif.
2.
Penyimpangan yang
Bersifat Negatif
Jika individu melakukan tindakan yang
mengarah ke nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk serta mengganggu
sistem sosial masyarakat maka ia dianggap telah melakukan penyimpangan yang
bersifat negatif. Tindakan dan pelakunya akan dicela dan tidak diterima oleh
masyarakat. Kadar prilaku menyimpang negatif ini tergantung pada tingkat
pelanggaran hukum, norma serta aturan masyarakat. Penyimpangan bersifat negatif
ini pada umumnya prilaku yang menimbulkan kerugian pada diri pelaku maupun
orang lain, seperti penyalahgunaan narkoba, perdagangan perempuan dan anak,
pemerasan, perjudian, dan sebagainya.
[1] Moh Pabundu Tika, Amin, Andi Sopandi, Mita Widyastuti. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar