Titik tolak pengkajian kita pada
bab ini adalah nash AL-Qur’an, “maka
tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut (dukhaan) yang tampak jelas, yang meliputi manusia (yaghsyannaas).inilah azab yang pedih.”(ad-Dukhaan: 10-11) Menurut tafsir
al-Qurthbi dan tafsir Ibnu Katsir, makna ayat diatas adalah , tunggulah, wahai Muhammad,
bersama orang-orang kafir itu akan hari ketika langit membawa kabut yang nyata
yang meliputi seluruh manusia. Dan ketika itu dikatakan kepada mereka,”inilah
azab yang pedih,” sebagai ancaman dan untuk memperburuk-burukan mereka. Atau,
sebagian mereka mengucapkan perkataan tersebut kepada bagian yang lain.
Berkaitan
dengan masalah dukhaan, apakah sudah terjadi atau belum, dan apakah
dia termasuk petanda datangnya hari Kiamat yabg di tunggu-tunggu itu, maka para
ulama berbeda pendapat dalam dua pendapat,yaitu:
· pendapat
pertama,bahwa peristiwa kabut ad-Dukhaan itu sudah terjadi pada zaman Nabi,
yaitu berupa sikasaan dan derita kelaparan yang menimpa kaum kafir Quraisy pada
waktu mereka didoakan oleh Nabi saw. Ketika mereka tidak mau memenuhi ajakan
beliau, lalu mereka melihat langit seperti berkabut. Yang berpendapat seperti
ini adalah Abdullah bin Mas’ud r.a., yang diikuti oleh beberapa ulama salaf
seperti Mujahid, Abu Aliyah, Ibrahim,an-Nakha’I , adh-Dhahhaj, dan Athiyyah al
Aufaa. Dan itu adalah penafsiran yang menjadipilihan Ibnu jarir ath-Thabari
· pendapat
kedua,bahwa kabut ad-Dukhaan ini termasuk tanda-tanda hari Kiamat yang masih
ditunggu kedatangannya, karena belum terjadi, dan baru akan terjadi ketika
Kiamat telah dekat. Yang berpendapat seperti ini adalah Ibnu Abbas r.a,
sebagian sahabat dan tabi’in.
ARMAGEDON 2.
WISNU SASONGKO,M.T. : AD-DUKHAAN ASAP PENANDA AKHIR ZAMAN ~ 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar