Selasa, 27 Desember 2016

Pendidikan dalam Konteks Terorisme


Peristiwa runtuhnya gedung WTC di Amerika pada 11/9/2001 menandai adanya sebuah masa yang dihantui dengan isu terorisme. Isu tersebut masuk didalm praktik pendidikan secara tak terhindarkan. Masa itu telah memberikan banyak kebijakan-kebijakan yang terkait dengan terorisme. Selama itu pula praktik kultural di Indonesia tidak bisa delepaskan dari pemikiran tentang terorisme. Pada 2010 sevbuah organisasi nirlaba Lazuardi Birru mengadakan simposium “Memutuskan Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme” di Jakarta. Hasilnya, pemutusan mata rantai itu tidak bisa dilakukan dengan satu pendekatan. Dirumuskan, “pemecahan permasalahan radikalisme dan terorisme memerlukan pendekatan yang komprehensif dan lintas sektoral. Bukan represid dari aparat kemanan saja, melainkan harus dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang persuasif dan humanis dari seluruh elemen bangsa. Sinergi para tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, tokoh agama, organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi keagamaan, lembaga pebdidikan, lemabaga swadaya masyarakat (LSM), media masa dan masyarakat umum dlm setiap rencana dan solusi sangat diperlukan (2010: 25-26).
Semua jadi percaya bahwa pemecahan masalah radikalisme di indonesi tidak bisa secara sebagian. Pernyataan itu tidak bisa dibaca bahwa radikalisme adalah masalah multidimensiu, sebuah krisis sosial, budaya, ekonomi dan politik secara berturut-turut. Dipercayai pula bahwa penyebab adanya gerakan terorisme adalah radikalisme. Pemahaman secara kognitif dijadikan sebagai dasar pemikiran karena konstruksi kognitif dari radikalisme itu berawal dari agen-agen ilmu pengetahuan yang berkiprah dalam proses pendidikan. Dalam pendidikan dasar dan menegah akan dijumpai guru-guru sedangkan pada pendidikan tinggi akan dijumpai dosen atau akademis. Mereka adalah agen pengetahuan yang paling dekat dengan konstruksi rasionalitas, ideologi, hingga pengetahuan sehari-hari.[1]



[1] Saifur Rohman, Agus Wibowo. 2016. Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar