Selasa, 27 Desember 2016

Proses Perubahan Psikologi pada Wanita sebagai Gadis Remaja



A. Anak Gadis pada Masa Pubertas
1.      Daydreaming (Senang Melamun)
Anak puber senang sekali duduk melamun. Pada umumnya dalam lamunannya dia mula-mula melihat dirinya sendiri sebagai orang yang menderita karena tidak di mengerti dan tidak di perlakukan dengan selayaknya.
Beberapa sikap yang kurang baik yang terlihat pada masa ini adalah :
§  Kegemaran untuk membicarakan orang dengan berbisik-bisik.
§  Lekas tersinggung.
§  Tidak senang dengan larangan-larangan.
§  Kadang-kadang berlaku tidak sopan.
§  Ingin melakukan kehendaknya sendiri.
§  Mudah curiga.
Sikap-sikap yang kurang menyenangkan tersebut diatas makin lama makin berkurang dengan berakhirnya masa pubertas.

2.      Rasa Malu yang Berlebihan
Anak wanita maupun pria pada masa ini terutama sangat merasa malu apabila terpaksa memperlihatkan badannya, misalnya jika ada pemeriksaan dokter, jika harus berganti pakaian pada waktu olahraga, dan sebagainya.
Dia menjadi marah sekali jika ada seseorang anggota keluarganya masuk kekamarnya bilamana dia sedang ganti pakaian.

3.      Antagonisme Sosial
      Anak puber biasanya mempunyai kebiasaan untuk menunjukkan sikap menentang kehendak orang lain. Dirumah seringkali terlihat anak puber merasa iri hati dan senang mengecam saudara-saudaranya, ingin bertengkar dengan mereka tanpa ada sebabnya. Dia selalu ingin berdebat hanya untuk membuat heboh, demikian dengan di luar rumah, dia senang bertengkar dengan teman-temannya, mengolok-ngolok mereka, bertengkar mulut mengenai hal-hal yang remeh dan selalu mencoba menyakitkan hati mereka.
Dengan berjalannya masa pubertas anak makin lama makin menjadi matang dalam hal tingkah laku sosialnya.



4.      Antagonisme Seks
      Permusuhan-permusuhan yang terang-terangan seringkali nampak pada masa ini antara anak-anak wanita dan pria. Biasanya anak wanita menunjukkan rasa permusuhan yang lebih mendalam terhadap anak pria dari pada sebaliknya. Mereka sering mengolok-olok dan menghina. Hal-hal yang mereka katakan itu, biasanya tidak hanya berlaku bagi anak-anak seumur mereka saja, tetapi juga ditujukan kepada semua wanita atau pria tanpa memandang umur.
Dengan kata lain, mereka mengadakan generalisasi.

5.      Emosionalitas
       Anak-anak dalam masa pubertas seringkali marah-marah dan merasa sedih, ingin menangis karena sebab yang kecil saja. Hal ini adalah keadaan-keadaan emosional yang khas bagi anak puber. Perasaan mereka senantiasa sering tersinggung dan seringkali mereka merasa di hina. Biasanya anak puber lekas marah dan senag bertengkar dengan saudar-saudaranya. Dia menganggap adiknya sebagai anak yang dimanjakan, yang menjengkelkan dan iri hati kepada kakak-kakaknya.
    Anak dalam masa ini menunjukkan kekhawatiran yang tidak beralasan, dia selalu ingin marah-marah. Bila anak menjadi matang dalam hal fisik, dia menjadi lebih matang pula dalam hal menguasai emosi-emosinya. Akibatnya, dia kurang mengalami ketegangan-ketegangan dan lebih menyenangkan untuk bergaul.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar