A. Anak Gadis
pada Masa Pubertas
1.
Daydreaming (Senang
Melamun)
Anak
puber senang sekali duduk melamun. Pada umumnya dalam lamunannya dia mula-mula
melihat dirinya sendiri sebagai orang yang menderita karena tidak di mengerti
dan tidak di perlakukan dengan selayaknya.
Beberapa
sikap yang kurang baik yang terlihat pada masa ini adalah :
§ Kegemaran
untuk membicarakan orang dengan berbisik-bisik.
§ Lekas
tersinggung.
§ Tidak
senang dengan larangan-larangan.
§ Kadang-kadang
berlaku tidak sopan.
§ Ingin
melakukan kehendaknya sendiri.
§ Mudah
curiga.
Sikap-sikap
yang kurang menyenangkan tersebut diatas makin lama makin berkurang dengan
berakhirnya masa pubertas.
2.
Rasa Malu yang
Berlebihan
Anak
wanita maupun pria pada masa ini terutama sangat merasa malu apabila terpaksa
memperlihatkan badannya, misalnya jika ada pemeriksaan dokter, jika harus
berganti pakaian pada waktu olahraga, dan sebagainya.
Dia
menjadi marah sekali jika ada seseorang anggota keluarganya masuk kekamarnya
bilamana dia sedang ganti pakaian.
3.
Antagonisme Sosial
Anak puber biasanya mempunyai kebiasaan
untuk menunjukkan sikap menentang kehendak orang lain. Dirumah seringkali
terlihat anak puber merasa iri hati dan senang mengecam saudara-saudaranya,
ingin bertengkar dengan mereka tanpa ada sebabnya. Dia selalu ingin berdebat
hanya untuk membuat heboh, demikian dengan di luar rumah, dia senang bertengkar
dengan teman-temannya, mengolok-ngolok mereka, bertengkar mulut mengenai
hal-hal yang remeh dan selalu mencoba menyakitkan hati mereka.
Dengan
berjalannya masa pubertas anak makin lama makin menjadi matang dalam hal
tingkah laku sosialnya.
4.
Antagonisme Seks
Permusuhan-permusuhan yang
terang-terangan seringkali nampak pada masa ini antara anak-anak wanita dan
pria. Biasanya anak wanita menunjukkan rasa permusuhan yang lebih mendalam
terhadap anak pria dari pada sebaliknya. Mereka sering mengolok-olok dan
menghina. Hal-hal yang mereka katakan itu, biasanya tidak hanya berlaku bagi
anak-anak seumur mereka saja, tetapi juga ditujukan kepada semua wanita atau
pria tanpa memandang umur.
Dengan
kata lain, mereka mengadakan generalisasi.
5.
Emosionalitas
Anak-anak dalam masa pubertas seringkali
marah-marah dan merasa sedih, ingin menangis karena sebab yang kecil saja. Hal
ini adalah keadaan-keadaan emosional yang khas bagi anak puber. Perasaan mereka
senantiasa sering tersinggung dan seringkali mereka merasa di hina. Biasanya
anak puber lekas marah dan senag bertengkar dengan saudar-saudaranya. Dia
menganggap adiknya sebagai anak yang dimanjakan, yang menjengkelkan dan iri
hati kepada kakak-kakaknya.
Anak dalam masa ini menunjukkan
kekhawatiran yang tidak beralasan, dia selalu ingin marah-marah. Bila anak
menjadi matang dalam hal fisik, dia menjadi lebih matang pula dalam hal
menguasai emosi-emosinya. Akibatnya, dia kurang mengalami ketegangan-ketegangan
dan lebih menyenangkan untuk bergaul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar