Selasa, 27 Desember 2016

Filsafat Pendidikan


Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai ke akar-akarnya mengenal pendidikan. Ada sejumlah filsafat pendidikan yang dianut oleh bangsa-bangsa didunia. Namun demikian semua filsafat itu akan menjawab tiga pertanyaan pokok sebagai berikut: (Ateng Sutisna, 1990)
1)      apakah pendidikan itu?
2)      apa yang hendak ia capai?
3)      bagaimana cara terbaik merealisasi tujuan-tujuan itu?

Masing-masing pertanyaan ini dapat di rinci lebih lanjut. Berbagai pertanyaan yang bertalian dengan apakah pendidikan itu, antara lain:
1)      bagaimana sifat pendidikan itu?
2)      apakah pendidikan itu merupakan sosialisasi?
3)      apakah pendidikan itu sebagai pengembangan individu?
4)      bagaimana mendefinisikan pendidikan itu?
5)      apakah pendidikan itu berperan penting dalam membina perkembangan anak?
6)      apakah pendidikan itu mengisi perkembangan atau mengarahkan perkembangan siswa?
7)      apakah perlu membedakan pendidikan teori dengan pendidikan praktik?

Pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang hendak dicapai oleh pendidikan, antara lain:
  1. Berapa proporsi pendidikan yang bersifat umum
  2. Berapa proporsi pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu?
  3. Apakah peserta didik diperbolehkan berkembang bebas?
  4. Apakah perkembangan peserta didik diarahkan menilai tertentu?
  5. Bagaimanakah sifat manusia itu?
Pertanyaan pertanyaan yang bertalian dengan cara terbaik merealisasi tujuan pendidikan, antara lain:
  1. Apakah pendidikan harus berpusat pada mata pelajaran atau peserta didik?
  2. Apakah kurikulum ditentukan lebih dahulu atau berupa pemilihan bebas?
  3. Ataukah peserta didik menentukan kurikulumnya sendiri?
  4. Apakah lembaga pendidikan permanen atau bersifat tentatif?
  5. Apakah proses pendidikan berbaur pada masyarakat yang sedang berubah cepat?
Sesudah kita mengetahui sejumlah pertanyaan yang sering muncul dibenak para filosof pendidikan, yang membuat mereka berpikir dan merenung terus tentang pendidikan, ada baiknya kita simak tulisan Zanti Arbi (1988) yang menceritakan tentang maksud filsafat pendidikan sebagai berikut:
  1. Menginspirasikan
  2. Menganalisis
  3. Mempreskriptifkan
  4. Menginvestigasi
Sesudah membahas tentang pernyataan-pernyataan dan maksud-maksud filsafat pendidikan, dapatkah kita menggambarkan apa sesungguhnya yang diinginkan oleh filsafat pendidikan. Para filsuf, melalui karya filsafat pendidikannya, berusaha menggali ide-ide baru tentang pendidikan, yang menurut pendapatanya lebih tepat ditinjau dari kewajaran keberadaan peserta didik dan pendidik maupun ditinjau dari latar geografis, sosiologis dan budaya suatu bangsa. Dari sudut pandang keberadaan manusia akan menimbulkan aliran Perennialis, Realis, Empiris, naturalis dan Eksistensialis. Sedangkan dari sudut geografis, sosiologis dan budaya akan menimbulkan aliran Esensialis, Tradisionalisme, Progresivis dan Rekonstruksi on is. Dengan catatan aliran-aliran baru sangat mungkin akan muncul di kemudian hari.
Berbagai aliran filsafat pendidikan tersebut diatas, memberi dampak terciptanya konsep-konsep atau teori-teori pendidikan yang beragam. Masing-masing konsep atau teori-teori pendidikan yang beragam. Masing-masing konsep akan mendukung masing-masing filsafat pendidikan itu. Dalam membangun teori-teori pendidikan, filsafat pendidikan juga mengingatkan agar teori-teori itu diwujudkan diatas kebenaran berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Dengan kata lain, teori-teori pendidikan harus disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah.
Filsafat pendidikan juga mengingatkan kepada kita agar sangat hati-hati menyusun suatu teori. Struktur teori itu harus jelas, tidak boleh tumpang tindih. Suatu teori yang akan dibangun perlu dianalisis bagi and bagiannya, cabang cabangnya dan ranting and dan ringan nya, termasuk pengertian pendidikan itu sendiri, tujuan pendidikan dan cara-cara mencapai tujuan. Masing-masing bagian perlu divalidasi terlebih dahulu agar bebas dari salah tafsir, memakai terminologi yang tepat, definisi yang jelas dan sebagainya. Sesudah itu barulah disusun secara sistematis, diintegrasikan satu sama lain, sehingga menjadi suatu teori pendidikan yang utuh.
Beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan didunia, ialah:
  1. Esensialis
  2. Perenialis
  3. Progresivis
  4. Rekonstruksi on is
  5. Eksistensialis




[1] Pidarta Made, 2013. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia (edisi II). Jakarta: PT Asdi Mahasatya.[1]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar