Filsafat
secara harfiah berasal kata Philo berarti cinta, Sophos berarti ilmu atau
hikmah, jadi filsafat secara istilah berarti cinta terhadap ilmu atau hikmah.
Pengertian dari teori lain menyatakan kata Arab falsafah
dari bahasa Yunani,
philosophia: philos berarti cinta (loving), Sophia berarti pengetahuan atau
hikmah (wisdom), jadi Philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta
pada kebenaran. Pelaku filsafat berarti filosof, berarti: a lover of wisdom.
Orang berfilsafat dapat dikatakan sebagai pelaku aktifitas yang menempatkan
pengetahuan atau kebijaksanaan sebagai sasaran utamanya. Ariestoteles (filosof
Yunani kuno) mengatakan filsafat memperhatikan seluruh pengetahuan,
kadang-kadang disamakan dengan pengetahuan tentang wujud (ontologi). Adapun
pengertian filsafat mengalami perkembangan sesuai era yang berkembang pula.
Pada abad modern (Herbert) filsafat berarti suatu pekerjaan yang timbul dari
pemikiran. Terbagi atas 3 bagian: logika, metafisika dan estetika (termasuk di
dalamnya etika).
Pendidikan
secara harfiah berasal kata didik, yang mendapat awalan pen akhiran an. berarti
perbuatan (hal, cara dan sebagainya) mendidik. Kata lain ditemukan peng(ajar)an
berarti cara (perbuatan dan sebagainya) mengajar atau mengejarkan. Kata lain
yang serumpun adalah mengajar berarti memberi pengetahuan atau pelajaran. Kata
pendidikan berarti education (inggris), kata pengajaran berarti teaching
(inggris). Pengertian dalam bahasa Arab kata pendidikan (Tarbiyah) – pengajaran
(Ta’lim) yang berasal dari ‘allama dan rabba. Dalam hal ini kata tarbiyyah
lebih luas konotasinya yang berarti memelihara, membesarkan, medidik sekaligus
bermakna mengajar (‘allama). Terdapat pula kata ta’dib yang ada hubungannya
dengan kata adab yang berarti susunan.
Dari
segi bahasa Arab kata Islam dari salima (kemudian menjadi aslama), kata Islam
berasal dari isim masdar (infinitif) yang berarti berserah diri, selamat
sentosa atau memelihara diri dalam keadaan selamat. Yakni dengan sikap
seseorang untuk taat, patuh, tunduk dengan ikhlas dan berserah diri kepada
Allah SWT; sebagaimana seseorang bias
disebut Muslim.
Selanjutnya Allah SWT memakai kata Islam sebagai nama salah satu agama yang
ajaran-ajarannya diwahyukan-Nya kepada manusia melalui Muhammad SAW (sebagai
Rasul-Nya). Sebagai agama Islam diakui memiliki ajaran yang komprehensif (al-Qur’an) dibandingkan dengan
agama-agama lain yang pernah diturunkan Tuhan sebelumnya.
Setelah
dijelaskan satu persatu yang tersebut di atas, diyakini belum dijelaskan secara
lebih khusus mengenai apa itu filsafat pendidikan Islam?
Pendapat
para ahli yang mencoba merumuskan pengertian filsafat pendidikan Islam,
Muzayyin Arifin mengatakan pada hakikatnya adalah konsep berpikir tentang
kependidikan yang bersumberkan atau berlandaskan pada ajaran-ajaran agama Islam
tentang hakekat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta
dibimbing menjadi manusia (Muslim) yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran
Islam. Secara sistematikanya menyangkut subyek-obyek pendidikan, kurikulum,
metode, lingkungan, guru dan sebagainya. Mengenai dasar-dasar filsafat yang
meliputi pemikiran radikal dan universal menurut Ahmad D Marimba mengatakan
bahwa filsafat pendidikan Islam bukanlah filsafat pendidikan tanpa batas.
Adapun komentar mengenai radikal dan universal bukan berarti tanpa batas, tidak
ada di dunia ini yang disebut tanpa batas, dan bukankah dengan menyatakan
sesuatu itu tanpa batas, kita telah membatasi sesuatu itu. Dalam artian,
apabila seorang Islam yang telah meyakini isi keimanannya, akan mengetahui di mana
batas-batas pikiran (akal) dapat dipergunakan.
Dari
uraian di atas kiranya dapat kita ketahui bahwa filsafat pendidikan Islam
merupakan suatu kajian secara filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat
dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits sebagai
sumber primer, serta pendapat para ahli (khususnya para filosof Muslim) sebagai
sumber skunder.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar