Secara
etimologis asal kata menurut bahasa, "filsafat" atau dalam bahasa
Inggris philosophy, berasal dari bahasa Yunani philosophia. Filosofia,
berupa gabungan dari dua kata, ialah philein yang berarti cinta,
merindukan atau philos yang berarti mencintai, menghormati, menikmati
dan sophia atau sofein yang artinya kehikmatan, kebenaran,
kebaikan, kebijaksanaan atau kejernihan. Jadi secara etimologis, berfilsafat
atau filsafat itu berarti mencintai, menikmati, merindukan kebijaksanaan atau
kebenaran. Hal ini sejalan dengan apa yang diucapkan ahli filsafat Yunani Kuno,
Socrates, bahwa filosof adalah orang yang mencintai atau mencari
kebijaksanaan atau kebenaran. Ini mengubah pendapat sebelumnya, ialah adanya
kaum cendekia lulusan "sekolah tinggi", sarjana, yang disebut sofis.
Jadi,
filosof bukanlah orang yang telah bijaksana atau berengetahuan benar, melainkan
seorang yang sedang belajar dan mencari kebenaran atau kebijaksanaan. Orang
yang pertama menggunakan istilah philosophia adalah Phytagoras (592-497
SM).
Dalam
bahasa Indonesia, filsafat juga berakar dari bahasa Arab, filsafah yang
juga berakar pada istilah Yunani itu. Menurut Mautner (1999) terdapat tiga arti
filsafat, ialah perrama sebagai aktivitas intelektual yang dapat didefinisikan
dalam banyak arti, tergantung pada apa yang menjadi penekanan artinya, ialah
pada metodenya, masalah atau subject-matter-nya atau maksud-tujuannya.
Sebagai metode, filsafat merupakan penelusuran rasional. Sebagai permasalahan
menyangkut apa yang dibicarakan, misalmya fisika dan alam lainnya, yang
dimaksud filsafat ilmiah, kosmologia. Dilihat dari maksudnya, filsafat dimaksudkan
untuk berpikir menuju kebijaksanaan, kesejatian dan kebahagiaan.
Arti
filsafat yang kedua adalah suatu teori yang didapat dari atau sebagai hasil
dari pemikiran filsafati, pemikiran yang menuju pada akarnya. Serta yang ketiga
adalah suatu pandangan menyeluruh, komprehensif, mengenai realitas dan tempat
manusia berada atau mengada didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar