Selasa, 27 Desember 2016

Karakteristik Siswa

Pengertian karakteristik siswa adalah bagian-bagian pengalaman siswa yang berpengaruh pada keefektifan proses belajar (Seels dan Richey, 1994). Pemahaman tentang karakteristik siswa bertujuan untuk mendeskripsikan bagian-bagian kepribadian siswa yang perlu diperhatikan untuk kepentingan rancangan pembelajaran. Ardhana (1999) lebih jelas mengatakan bahwa karakteristik siswa adalah salah satu variabel dalam domain desain pembelajaran yang biasanya didefenisikan sebagai latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh siswa termasuk aspek-aspek lain yang ada pada diri mereka seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pengajaran dan ciri-ciri jasmani serta emosional yang memberikan dampak terhadap keefektifan belajar.
Karakteristik siswa sebagai salah satu variabel dalam domain desain pembelajaran akan memberikan dampak terhadap keefektifan belajar. Selama ini teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang dikembangkan di Indonesia lebih berpijak pada karakteristik siswa di mana teori itu dikembangkan, lebih khusus lagi adalah karakteristik siswa di negara-negara Barat terutama Amerika Serikat (Degeng, 1991). Adopsi teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran oleh perancang pembelajaran di Indonesia sering kali menemui kegagalan. Ini di mungkin kan oleh dasar pijakan yang berbeda atau variabel kondisional yang berbeda dengan kondisi dimana pembelajaran dilakukan. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik siswa dan budayanya pemting dijadikan pijakan pengembangan program-program pembelajaran moral.
Situasi pembelajaran moral harus membantu perkembang kognitif anak agar berkembang dari tahap satu sampai tahap keenam (Kohlberg, 1977). Informasi mengenai pada tahap kepercayaan eksistensial/iman mana kecenderungan siswa berada, bagaimana kecenderungan empatinya, dan bagaimana pula kecenderungam peran sosial mereka, akan memberikan petunjuk mengenai cara mengorganisasikan isi pembelajaran moral dan pengelolaan pembelajarannya sebab aspek-aspek tersebut berhubungan secara paralel dengan perkembangan moral (Cremers, 1995). Pengelolaan pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk pemberian tugas-tugas yang dapat meransang perkembangan aspek-aspek tersebut.



[1] Budiningsih Asri. 2004. Pembelajaran moral. Jakarta: PT Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar