Selasa, 27 Desember 2016

Langkah Strategis Revolusi Mental dalam Pendidikan


Mendasarkan diri pada gagasan Hegel tentang negara dalam hubungannya dengan peran individu, maka operasionalisasi konsep revolusi mental dalam level negara harus dilakukan melalui tahap berikut ini:
1.      Pelaksanaan pada tingkat pribadi. Tingkat inilah yang kemudian menuntut hadirnya pribadi-pribadi unggul dalam sistem kepemerintahan Jokowi. Boleh dikatakan, jokowi adalah permodelan ko[1]nkret dari konsepsi revoluisi mental itu sendiri. Hal itu bisa dibaca seacra terbalik, ketika pemimpin tidak memberikan keteladanan, maka pemimpin tersebut tidak ubahnya membangun istana diatas pasir. Didalam logika yang sama pula, ketika keteladanan tidak cukup, maka pelaksanaaan pada tingkat pribadi memerlukan modelling berupa sosok-sosok yang memiliki pribadi revolutif pada tiap unit kelembagaan.
2.      Pelaksanaan pada tingkat kelembagaan. Permodelan oleh SDM yang unggul dalam kepemerintahan jokowi tersebut harus memilik tidak lanjut didalam langkah-langkah strategis yang mampu mengorganisasi sumber daya pada tiap unit. Pada saat yang sama melakukan internaslisasi nilai-nilai yang sudah disusun didalam sebuah konsepsi keilmuan yang rasional. Praktik internalisasi itu harus dijabarkan didalam sebuah media komunikasi yang efektif sehingga nalar umum mampu menerjemahkan didalam praktik kerja organisasional secara detail.
3.      Pelaksaan revolusi mental pada tingkat hubungan antarlembaga negara. Masing-masing lembaga negara yang independen dalam praktiknya tidaklah bisa diartikan sebagai merdeka dari pengaruh apapun. Lembaga-lembaga itu haruslah dibawah panji-panji ideologi kebangsaan yang dijadikan sebagai fundamental operasionalisasi lembaga negara. Dalam konteks itulah revolusi mental harus memiliki revelansi yang kuat dengan filosofi kenegaraan.
Berdasarkan tiga asas dasar operasionalisasi dalam level negara diatas, sebetulnya revolusi mental bukan sekedar proyek lima tahunan sebagaimana telah dikembangkan menjadi komoditas pemilihan umum, tetapi dapat dilihat sbagai proyek revitalisasi kembali filsafat kenegaraan yang selama ini telah dilupakan. Pendidikan dalam konteks revolusi mental adalah membentuk sebuah pribadi yang revolutif, yeng mengubah sebagai tatanan yang stagnan menjadi sebuah tatanan yang cari. Pribadi tersebut adalah sebuah pribadi yang berani.



[1] Saifur Rohman, Agus Wibowo. 2016. Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar