Sosialisasi
adalah proses belajar dan penyesuaian diri yang membantu individu mempelajari
bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar ia dapat
berperan dan berfungsi dengan baik dalam kelompok tersebut. Sementara itu,
Berger menyatakan bahwa sosialisasi adalah proses belajar seseorang untuk
menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Menurut Noor Arifin,
sosialisasi adalah proses yang membantu individu belajar dan menyesuaikan diri
mengenai bagaimana berpikir dan bertindak agar ia dapat berperan dan berfungsi
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Soerjono
Soekanto menambahkan bahwa sosialisasi adalah suatu proses sosial tempat
seorang individu mendapatkan pembentukkan sikap untuk berprilaku yang sesuai
dengan prilaku orang-orang didalam
kelompoknya. Dapat dikatakan bahwa sosialisasi merupakan proses yang ditempuh
seorang individu melalui proses belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan
dan melaksanakan suatu tindakan sosial yang sesuai dengan pola prilaku
masyarakatnya.
Proses
sosialisasi berbeda dengan proses integrasi. Proses sosialisasi merupakan
proses aktif, yaitu masuknya seorang individu kedalam suatu kelompok.
Sebaliknya proses integrasi adalah proses yang pasif, yaitu penyerapan seorang
individu oleh kelompok. Proses sosialisasi sebagai proses yang aktif mencakup
kegiatan belajar, penyesuaian diri dengan lingkungan dan pengalaman mental.
a.
Belajar sebagai Proses
Sosialisasi
Menurut Dimyati dkk. Belajar merupakan
peristiwa kompleks dan berkelanjutan yang berlangsung setiap hari. Belajar dari
sisi individu merupakan suatu proses mental dalam menghadapi berbagai hal,
wawasan, alam, hewan, tumbuhan dan manusia dengan berbagai prilakunya yang
melibatkan seluruh aspek mental yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor untuk kemudianditerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Belajar
dapat membuat seseorang melihat, menyerap dan mempelajari berbagai hal dari
lingkungan untuk kemudian melakukan proses sosialisasi agar dapat diterima
dalam kelompok atau lingkungan tempatnya berada.
b.
Penyesuaian Diri Dalam
Lingkungan
Penyesuaian diri seorang individu tidak
terjadi sndirinya melainkan suatu proses kelanjutan dari proses belajar yang
telah dilaluinya. Menurut Gerungan, penyesuaian diri secara luas terdiri atas
penyesuaian diri aktif (aloplastis) dan penyesuaian diri pasif (autoplastis).
Penyesuaian diri aktif, yaitu seorang individu mengubah lingkungan sesuai
dengan pemikirannya. Misalnya mengubah letak meja dan kursi di ruang belajar
agar merasa nyaman dalam belajar. Penyesuaian diri pasif adalah sikap dan
keadaan seorang individu menuruti atau mengikuti lingkungan sekitarnya.
c.
Pengalaman Mental
Pengalaman seseorang sebagai hasil
proses internalisasi akan membentuk suatu sikap pada diri seseorang. Proses
tersebut didahului oleh terbentuknya suatu kebiasaan memberi reaksi yang sama
terhadap masalah yang sama.
[1] Moh Pabundu Tika, Amin, Andi Sopandi, Mita Widyastuti. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar