Selasa, 27 Desember 2016

Hubungan Antara Filsafat, Manusia, dan Pendidikan



Manusia adalah hewan yang berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal pikirannya ( the animal that reason ). Manusia adalah hewan yang berpolitik (zoo politicon, political animal), hewan yang berfamili dan bermasyarakat mempunyai kampung halaman dan negara (Anshari, 1979, hal. 5).
Menurut Anshari (1984:12) dalam Jallaludin (2011:121) mengemukakan bahwa:
Pada hakikatnya filsafat adalah hasil usaha manusia dengan kekuatan akal budinya untuk memahami secara radikal, integral, dan universal tentang hakikat manusia), serta sikap manusia termasuk dari konsekwensi dari pemahamannya tersebut.
Didalam sejarah umat manusia meningkat tinggi, maka tampil lah manusia-manusia yang unggul merenung dan memikir, menganalisa, membahas, dan menghapus berbagai problema dan permasalahan hidup dan kehidupan, sosial kemasyarakatan, alam semesta dan jagad raya.
Pendidikan sangat erat hubungannya dengan filsafat. Filsafat pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu penerapan prinsip-prinsip filsafat kedalam pendidikan. Sebagaimana halnya, filsafat sebagai landasan untuk mempelajari guna memahami filsafat pendidikan. Jika adanya pemikiran filsafat dalam pendidikan sebagai jembatan yang dapat menghubungkan antara filsafat dengan pendidikan. Dalam hal harus diakui bahwa filsafat memberikan pandangan terhadap pendidikan disatu pihak dan adanya aspek dalam pendidikan yang memerlukan pemikiran filsafat di pihak lain.
Filsafat mencakup nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dan dijadikan pedoman dalam perbuatan, terutama dalam pekerjaan mendidik. Atau dengan kata lain, mendidik adalah merealisasikan niali-niali yang dimiliki guru selama nilai-nilai tersebut tidak bertentangan dengan hakikat anak didik.
Nilai-nilai dalam pendidikan adalah bersumber pada filsafat atau ajaran filsafat yang telah berakar dalam sosio-kultural atau kepribadian suatu bangsa yang akan tumbuh sebagai realita dan filsafat hidup. Jadi, jelaslah bahw ide-ide filsafat menentukan pendidikan. Dan jika masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia, berarti masalah kependidikan juga mempunyai ruang lingkup yang luas yang didalamnya terdapat masalah dalam persoalan-persoalan yang tidak mungkin dijawab dengan menggunakan analisa dan pemikiran yang mendalam atau analisa secara filosofis pula.[1]






[1] Dr. Huriah Rachman, M.Pd. Hubungan antara filsafat, manusia, dan pendidikan, Pengembangan profesi pendidikan IPS (Bandung: Alfabeta, 2014)h. 38-40

Tidak ada komentar:

Posting Komentar