Manusia
adalah hewan yang berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara
berdasarkan akal pikirannya ( the animal
that reason ). Manusia adalah hewan yang berpolitik (zoo politicon,
political animal), hewan yang berfamili dan bermasyarakat mempunyai kampung
halaman dan negara (Anshari, 1979, hal. 5).
Menurut
Anshari (1984:12) dalam Jallaludin (2011:121) mengemukakan bahwa:
Pada hakikatnya filsafat adalah hasil
usaha manusia dengan kekuatan akal budinya untuk memahami secara radikal,
integral, dan universal tentang hakikat manusia), serta sikap manusia termasuk
dari konsekwensi dari pemahamannya tersebut.
Didalam
sejarah umat manusia meningkat tinggi, maka tampil lah manusia-manusia yang
unggul merenung dan memikir, menganalisa, membahas, dan menghapus berbagai
problema dan permasalahan hidup dan kehidupan, sosial kemasyarakatan, alam
semesta dan jagad raya.
Pendidikan
sangat erat hubungannya dengan filsafat. Filsafat pendidikan pada hakikatnya
merupakan suatu penerapan prinsip-prinsip filsafat kedalam pendidikan.
Sebagaimana halnya, filsafat sebagai landasan untuk mempelajari guna memahami
filsafat pendidikan. Jika adanya pemikiran filsafat dalam pendidikan sebagai
jembatan yang dapat menghubungkan antara filsafat dengan pendidikan. Dalam hal
harus diakui bahwa filsafat memberikan pandangan terhadap pendidikan disatu
pihak dan adanya aspek dalam pendidikan yang memerlukan pemikiran filsafat di
pihak lain.
Filsafat
mencakup nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dan dijadikan pedoman dalam
perbuatan, terutama dalam pekerjaan mendidik. Atau dengan kata lain, mendidik
adalah merealisasikan niali-niali yang dimiliki guru selama nilai-nilai
tersebut tidak bertentangan dengan hakikat anak didik.
Nilai-nilai
dalam pendidikan adalah bersumber pada filsafat atau ajaran filsafat yang telah
berakar dalam sosio-kultural atau kepribadian suatu bangsa yang akan tumbuh
sebagai realita dan filsafat hidup. Jadi, jelaslah bahw ide-ide filsafat
menentukan pendidikan. Dan jika masalah pendidikan adalah merupakan masalah
yang berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia, berarti masalah
kependidikan juga mempunyai ruang lingkup yang luas yang didalamnya terdapat
masalah dalam persoalan-persoalan yang tidak mungkin dijawab dengan menggunakan
analisa dan pemikiran yang mendalam atau analisa secara filosofis pula.[1]
[1] Dr. Huriah Rachman, M.Pd. Hubungan
antara filsafat, manusia, dan pendidikan, Pengembangan profesi pendidikan IPS
(Bandung: Alfabeta, 2014)h. 38-40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar